Viral! Gerakan TurunTangan Melatih Mental untuk Para Relawan

0
244

KABARLAGI.COM, Tempo lalu, viral sebuah video OSPEK salah satu universitas yang katanya dapat melatih mental, pada Selasa (6/10/20) kemarin, Gerakan TurunTangan menunjukkan bagaimana melatih mental yang dapat dilakukan oleh relawan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya virus Covid-19 di masyarakat.

Gerakan TurunTangan adalah sebuah inkubasi kepemimpinan pemuda dengan pendekatan gerakan kerelawanan sejak tahun 2013.

Sebanyak 63 kota/kabupaten se-Indonesia telah bergerak di bidang pendidikan, lingkungan, sosial kemanusiaan, edukasi politik, dan kesehatan. Tercatat lebih dari 53.000 relawan yang telah memilih untuk terlibat.

Gerakan TurunTangan membuat campaign “Melatih Mental Ala Relawan” yang bertujuan untuk menyuarakan betapa berbahayanya Covid-19 kepada masyarakat yang masih menganggap ini sebagai permasalahan kecil.

Campaign “Melatih Mental Ala Relawan” dikemas dalam bentuk penyelesaian beberapa misi yang dapat dilakukan oleh para relawan di TPU Pondok Ranggon.

Misi yang diberikan antara lain memberikan Alat Pelindung Diri (APD) untuk petugas pemakaman. APD yang diberikan merupakan bantuan dari KitaBisa, terdiri hazmat, masker medis beserta sarung tangan latex, cairan disinfektan, sabun cuci tangan, dan lain sebagainya.

Selain itu, relawan juga membagikan makan siang kepada 100 petugas pemakaman khusus Covid-19 di TPU Pondok Ranggon.

Bantuan serupa pun disalurkan ke TPU Tegal Alur sebagai bentuk kepedulian dari Gerakan TurunTangan. Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga menitipkan bantuan tunai senilai Rp15.000.000 untuk mengapresiasi perjuangan para petugas pemakaman.

Keadaan di TPU Pondok Ranggon semakin padat akan jenazah yang datang kurang lebih 20 jenazah per harinya.

Jayadi selaku petugas administrasi di TPU Pondok Ranggon mengatakan, dirinya tidak menyangka bahwa kasus Covid-19 akan sebanyak seperti saat ini.

“Kami sudah mempersiapkan lahan baru, namun ternyata lahan yang disiapkan pun masih harus ditambah lagi (untuk pemakaman jenazah Covid-19),” katanya.

Melihat fenomena padatnya TPU Pondok Ranggon, Deddy Setiawan sebagai salah satu relawan yang turun langsung ke lapangan merasa sedih terhadap masyarakat yang masih saja merasa abai untuk mematuhi protokol kesehatan.

“Saya harap teman-teman tetap berada di rumah dan selalu menaati protokol kesehatan. Saya melihat sendiri bagaimana petugas di TPU sibuk menggali, mengubur, dan baru duduk sebentar langsung ada (jenazah) yang datang lagi,” katanya.

Nyawa manusia bukan angka statistik. Berada di rumah merupakan cara untuk menjaga angka positif tidak naik. Mari bantu ringankan beban dari petugas pemakaman dengan tetap menjaga protokol Kesehatan.[]