Oleh: Herman Haerudin
Dosen dan Praktisi Pendidikan
KabarLagi.Com—Sekolah adalah lembaga pendidikan yang berfungsi memanusiakan manusia, agar kelak manusia itu dapat menyadari dirinya sebagai pengembang amanah kekhalifahan di bumi. Namun apa jadinya ketika calon Khalifah ini terlantar di mana-mana. Mereka mengurus diri masing- masing, sebab lembaga (sekolah) yang seharusnya membentuk dirinya untuk menjadi manusia yang cerdas, berakhlak dan berbudi pekerti luhur tidak lagi di fungsikan dengan satu alasan ‘Corona’.
Siswa Siswi kita yang tidak sekolah ini memfokuskan dirinya di hadapan Gadget ‘Game Pripayer’ dari Malam tembus tembus malam. Demikianlah proses generasi harapan bangsa itu. Naudzubillahi minzalik.
Tidak sedikit satu persatu siswa terpaksa harus menuju ke pelaminan, meskipun itu di tolak oleh KUA karna umurnya belum sampai waktunya berdasarkan atas UU No. 1/1974 tentang Perkawinan. Padahal seharusnya anak-anak ini mengasah dirinya di bangku sekolah sebagai persiapan melanjutkan stafet kepemimpinan dimasa yang akan datang.
Corona yang selama ini ditakuti penyebarannya, sementara kita tidak takut terhadap ke bodohan Massal dimasa datang. Apalah arti hidup sehat dimasa sekarang, kalau kendati kita akan menjadi budak peradaban di masa datang. Bangsa bangsa lain mengotak atik Sumber Daya Alam Indonesia, sementara penduduknya sendiri akan menjadi penonton terbaik.
Pada saat itu, sebagian orang akan lebih memilih mati dari pada hidup sebab tertekan dengan ekonomi dan sistem kekerasan.Pernahkah pemerintah berfikir seperti itu? Atau apakah berfikir bagaimana cara memanfaatkan Corona sebagai bisnis besar dengan cara menjual Vaksin lalu memaksa rakyatnya untuk harus di vaksin’? Ini adalah jaman edan.
Kongkritnya!, buka saja sekolah agar jangan berlarut-larut sistem seperti ini. Marilah Media ramai -ramai menghentikan pemberitaan tentang Corona agar bisa hilang dengan sendirinya. Masyarakat pun tidak terlalu panik menghadapi hidup ini. Kita kembali ke sekolah seperti biasanya.
