Oleh : Juraidin
KabarLagi.Com – Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keberagaman suku, ras, agama, dan bahasanya. Hal ini dikarenakan wilayah Indonesia yang terdiri dari hamparan lautan yang kemudian ditaburi pulau-pulau diatasnya pulau-pulau tersebut terbentang dari Sabang hingga Merauke yang menjadikan Indonesia kaya akan sumber daya alamnya yang melimpah. Pun letak geografinya yang dilintasi oleh garis khatulistiwa, menjadikan Indonesia sebagai Negara beriklim tropis yang memungkinkan berbagai satwa hidup didalamnya. Ini merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang mesti kita syukuri sebagai bagian dari Bangsa Indonesia.
Hal ini pulalah yang menjadikan Bangsa Indonesia pada masa silam sebagai bangsa jajahan oleh bangsa-bangsa Eropa untuk dikuasai kekayaan sumber daya alamnya. Betapa tidak, Indonesia yang pada saat itu telah dikenal dunia sebagai bangsa yang kaya akan rempah-rempah, harus menjadi sasaran bidik oleh bangsa-bangsa eropa untuk dijadikan bangsa jajahan. Bangsa Indonesia yang pada saat itu dijajah, mengalami berbagai macam penderitaan. Mulai dari perbudakan, kekerasan, kerja paksa dan sebagainya.
Atas dasar penderitaan dan persamaan senasib sepenanggungan inilah, rakyat Indonesia yang dilucuti hak-haknya mulai menampakkan perlawanan terhadap para penjajah. Begitu berat dan penuh perjuangan yang keras, upaya para pejuang-pejuang terdahulu kita yang dengan gagah memperjuangkan kemerdekaan Bangsa Indonesia dari cengkraman para penjajah. Mereka rela mengorbankan tenaga, pikiran bahkan jiwa dan raganya demi membebaskan Bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan yang sehingganya hari ini, kita dapat merasakan nikmatnya kemerdekaan.
Kemerdekaan yang hari ini kita rasakan dan nikmati, tidak terlepas dari buah perjuangan para pahlawan bangsa ini yang tidak pernah gentar dalam menghadapi bangsa penjajah. Persamaan senasib sepenanggungan yang dirasakan oleh para pejuang-pejuang terdahulu kita akibat penderitaan yang ditimbulkan dari penjajahan inilah yang membangkitkan jiwa nasionalisme mereka. Nilai-nilai nasionalisme yang tertanam dalam jiwa mereka yang menjadi spirit dan daya juang pun tumbuh subur dengan adanya keinginan bersama untuk memperjuangkan kemerdekaan.
Menurut Khakim dan Munir (2018), nasionalisme sendiri dilatar belakangi oleh adanya sebuah identitas pada suatu kelompok masyarakat yang telah terjalin cukup lama. Persamaan tersebut dapat berasal dari budaya, keturunan, dan wilayah. Suatu bangsa dapat dikatakan memiliki jiwa nasionalisme ketika terwujudnya cinta kasih disetiap rakyatnya untuk menjunjung tinggi kedaulatan (Nasirudin Al-Mustofa dan Atiqa Sabardila, 2022).
Spirit nasionalisme inilah yang harus selalu terpatri pada jiwa setiap rakyat Indonesia. Adanya rasa senasib sepenanggungan dan cinta terhadap tanah air merupakan manifestasi spirit dan daya juang para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.
Terlebih lagi sebagai generasi muda, komitmen terhadap bangsa yang paling mulia adalah menjaga warisan para pejuang terdahulu dan melanjutkan perjuangan tersebut dengan implementasi yang sesuai di zaman sekarang (Nasirudin Al-Mustofa dan Atiqa Sabardila, 2022).
Komitmen tersebut dapat dimanifestasikan dengan berbagai macam cara, mulai dari meramaikan kegiatan 17-an Agustus, mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih dan salah satu cara yang paling mudah untuk dilakukan adalah mengibarkan bendera merah putih dihalaman rumah.
Penghayatan Kemerdekaan Bangsa Indonesia melalui Perspektif Sejarah
Dalam suatu pidatonya, Ir.Soekarno pernah mengatakan “JAS MERAH, Bahwa janganlah sekali-kali melupakan sejarah”. Mengapa Ir.Soekarno mengatakan demikian? Menurut pemahaman penulis sejarah sangat penting untuk kita pahami dan hayati karena sejarah jika dianalogikan sebagai spion kendaraan saat kita berkendara, ia membantu kita memantulkan cahaya yang ada dibelakang agar peristiwa ataupun kejadian yang terjadi dibelakang dapat kita ketahui. Memahami sejarah juga dapat membantu kita untuk mempelajari peristiwa-peristiwa, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan dimasa lampau, sehingga sejarah dapat kita jadikan sebagai suatu pembelajaran agar tidak mengulangi kesalahan dimasa lampau.
Demikian halnya dengan memahami sejarah perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia, dengan mempelajari dan memahami sejarah perjuangan bangsa kita, kitapun dapat melakukan penghayatan terhadap perjuangan para pahlawan terdahulu dalam merebut kemerdekaan. Sehingga, jiwa nasionalisme kita bangkit dan berimplikasi pada meningkatnya rasa cinta terhadap tanah air.
Menurut Nasirudin Al-Mustofa dan Atiqa Sabardila (2022), bahwa bangkitnya jiwa nasionalisme harus berimplikasi pada meningkatnya rasa cinta terhadap tanah air. Adanya nilai-nilai nasionalisme harus tergambarkan melalui sikap persatuan dan kesatuan bangsa, serta menghindari fanatisme berlebihan terhadap suku, agama, ras dan budaya.
Karena pada hakikatnya, Bangsa Indonesia pun merupakan bangsa yang kaya akan keberagaman, kemerdekaan pun selain diperjuangkan secara kolektif, ia juga diperjuangkan secara beragam. Ada yang memperjuangkan dengan bergerilya, dan ada pula yang memperjuangkan dengan cara berdiplomasi, sehingga hari ini ketika kita berbicara Bangsa Indonesia sebagai sebuah bangsa yang merdeka, maka kita tidak patut untuk menyangkal keberagaman. Sebab, kemerdekaan Bangsa Indonesia pun diraih atas perjuangan yang ditunjukkan melalui sikap persatuan dan kesatuan dari berbagai jenis suku, agama, ras dan budaya.