ARTM Minta APH Tanggungjawab, Satu Orang Korban Di Blokade Jalan

0
296
Satu orang diantara massa aksi ARTM di ketahui mengalami lebam-lebam dileher dan bagian tangan di atas sikunya, dalam yang digelar di Soriutu, Manggelewa pada 17 April 2024//Tom

KabarLagi.com—Aliansi Rakyat Tani Menggugat (ARTM) menggelar aksi blockade jalan menuntut Pemerintah Kab. Dompu untuk turun tangan dan ambil bagian dalam mengatasi anjloknya harga jagung, yang kian hari kian merosot tajam. Aksi tersebut digelar di Jalan Lintas Sumbawa Dompu, Desa Soriutu, Kecamatan Manggelewa, Kab. Dompu, pada Rabu (17/4) sekitar pukul 08.40 hingga berakhir pada pukul 11.57.

Massa aksi melakukan blockade jalan, mengingat harapan satu-satunya agar direspond oleh pemda, perusahaan adalah blockade jalan. Tentu ini sangat vital, namun apa mau di kata, blockade jalan saja tidak cukup untuk membuat pemda respond dengan baik, malah justru masyarakat yang menuntut haknya malah dibenturkan dengan aparat kepolisian.

Dalam aksi yang berlangsung 4 jam itu setidaknya bisa menghadirkan Pemda Dompu via Setda, Gatot Gunawan dan kadis terkait. Namun tidak muda, aksi itu beberapa saat terjadi adu tarik menarik antara pihak keamanan yakni APH Polres Dompu dengan massa aksi ARTM.

Satu orang diantara massa aksi ARTM di ketahui mengalami lebam-lebam dileher dan bagian tangan di atas sikunya. Saat ini, korban sedang dilarikan di Puskesmas Manggelewa untuk di tangani oleh medis.

Untuk diketahui, hingga berita ini dimuat, belum ada yang bertanggungjawab atas adanya korban di pihak ARTM. Berdasarkan keterangan dari massa aksi setelah aksi redam, mereka akan melaporkan terkait adanya korban dalam kejadian adu tarik menarik tersebut.

‘Kami akan melaporkan kejadian ini, teman kami nyaris tak bernafas, lantaran dicekik oleh polisi, leher dan sikunya lebam-lebam, saat ini dia (korban) berada dirumah sakit, pasti dipukul pake pentuman atau laras pistol,’ terang pemuda yang tak mau menyebut namanya di depan mobil aksi.

Ia menambahkan, kami akan turun lagi besok, sampai harga jagung naik dan teman-teman kami yang jadi korban ada yang mau bertanggungjawab.