KabarLagi.Com — Remaja Masjid Safinatunnajah di Desa Sangiang, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, menunjukkan kepedulian mereka terhadap korban banjir bandang yang melanda Desa Nanga Wera dan sekitarnya. Mereka memberikan bantuan berupa makanan cepat saji, seperti mi instan dan roti, serta kebutuhan lainnya. Bantuan ini diserahkan langsung oleh Ketua Remaja Masjid, M. Natsir, yang akrab disapa Djarot.
M. Natsir menyatakan bahwa meskipun sumbangan ini tidak seberapa dibandingkan dengan duka yang dialami masyarakat, ini adalah bentuk kepedulian mereka terhadap masyarakat Nanga Wera dan sekitarnya.
“Sumbangan ini dilakukan secara spontan hasil urunan beberapa warga Sangiang. Mereka berharap bencana ini segera berlalu dan masyarakat Wera diberikan keselamatan,”ujarnya usai menyerahkan bantuan di posko pengungsiang. Senen(3/2/2025).
Ia juga menjelaskan sumbangan ini dilakukan secara spontan hasil urunan beberapa warga Sangiang. Mereka berharap bencana ini segera berlalu dan masyarakat Wera diberikan keselamatan. ” Semoga keluarga yang terkena musibah diberikan ketabahan. Mari juga kita berdoa agar tidak lagi terjadi musibah seperti ini setelah kejadian ini,” ucapnya.
Sebelumnya banjir bandang yang terjadi pada Minggu, 2 Februari 2025, sekitar pukul 18.10 WITA, telah menyebabkan enam warga dilaporkan hilang akibat terseret arus deras. Di antara korban adalah seorang lansia bernama Ibrahim (75), seorang pedagang bernama Yani (28), serta seorang ibu rumah tangga, Juliani (32). Hingga kini, mereka masih dalam pencarian oleh tim gabungan TNI, Basarnas, dan relawan setempat.
Bencana ini juga mengakibatkan tiga anak-anak hilang, yakni Aisah (5), Irgi (4), dan seorang bayi berusia 10 bulan bernama One. Derasnya arus banjir membuat warga kesulitan untuk menyelamatkan diri, sementara tim evakuasi terus melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian.
Selain itu, banjir bandang ini menyebabkan dua desa di Kecamatan Wera, yaitu Desa Woro dan Nanga Wera, terisolir karena akses jalan tertutup. Jembatan utama yang menghubungkan Wera dengan Kota Bima putus akibat derasnya arus banjir, sehingga akses jalan provinsi Wera-Kota Bima lumpuh total. Warga terpaksa mencari jalur alternatif meski lebih jauh.
