KabarLagi.Com--Dalam rangka memperingati Milad ke-94, Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (NA) Nusa Tenggara Barat menggelar kegiatan kunjungan sosial ke Sekolah Luar Biasa (SLBA) Tuna Netra Al-Mahshar, yang berlokasi di Selagalas, Kota Mataram, pada Sabtu, 24 Mei 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan milad yang mengusung tema besar “Perempuan Tangguh Cerahkan Peradaban.” Dalam kunjungan tersebut, NA NTB menegaskan komitmennya terhadap kelompok rentan, khususnya anak-anak penyandang disabilitas, melalui program advokasi dan edukasi.
Ketua NA NTB, Miftahul Jannah, menjelaskan bahwa kunjungan ke sekolah berkebutuhan khusus ini merupakan bentuk nyata dari gerakan advokasi NA dalam membela dan mengangkat suara kelompok rentan yang kerap terpinggirkan. “Nasyiatul Aisyiyah sebagai organisasi perempuan Muhammadiyah berkomitmen untuk terus mengawal isu-isu sosial, termasuk kelompok disabilitas yang seringkali luput dari perhatian publik,” tegasnya.
Dalam kegiatan tersebut, NA NTB memberikan edukasi mengenai nilai-nilai humanis, pentingnya perlakuan setara, serta hak anak-anak berkebutuhan khusus untuk mendapatkan akses pendidikan tinggi. NA juga menyatakan kesiapannya untuk mendorong dan memfasilitasi mereka dalam mengakses ruang publik dan layanan pendidikan yang inklusif dan adil.
Miftahul Jannah turut menyoroti bahwa isu kelompok berkebutuhan khusus masih minim dibicarakan di ruang publik, padahal mereka rentan terhadap eksploitasi, baik secara ekonomi maupun politik. Oleh karena itu, menurutnya, perlu ada keterlibatan lebih banyak pihak untuk menciptakan ruang aman dan berdaya bagi mereka.
Sementara itu, Ketua Yayasan SLBA Tuna Netra Al-Mahshar, Ibu Aisyah, menyampaikan apresiasi mendalam atas inisiatif NA NTB. Ia berharap kegiatan seperti ini tidak berhenti sebagai agenda seremonial semata, namun dapat terus dilanjutkan dengan kolaborasi lebih luas lintas sektor.
Menutup kegiatan, Miftahul Jannah menambahkan bahwa secara nasional NA memiliki jaringan yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan bantuan konkret kepada kelompok anak-anak berkebutuhan khusus. “Gerakan ini sejalan dengan misi besar Muhammadiyah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat semesta,” pungkasnya.
Kegiatan ini menjadi penanda bahwa NA tidak hanya hadir sebagai gerakan perempuan yang tangguh, tetapi juga sebagai pelopor perubahan sosial bagi mereka yang paling membutuhkan perhatian dan keadilan.
