Upaya Menambah Informasi Koleksi, Museum NTB Lakukan Kajian Pada Rumah Adat Bale Gunungrate

0
640

KabarLagi.Com – Museum Negeri NTB melakukan kajian koleksi terhadap rumah adat Sasak ‘Bale Gunungrate’ di kelurahan Kelayu Selatan, Selong, Kamis (30/11/23).

Kepala Museum NTB, yang diwakili PLT Kasi Pengkajian dan Perawatan Koleksi, Istnahadi Septiawan, dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan kajian ini bertujuan untuk melengkapi data terkait rumah tradisional yang ada di miseum NTB.

“Jadi kajian ini kami lakukan untuk menambah imformasi koleksi terkait rumah adat tradisional”, tuturnya.

Ia mengatakan bahwa mengenai informasi yang dikaji, pihaknya mengkaji terkait dengan awal perihal sejarah rumah adat, peran pemiliknya, dan pemanfaatannya.

Dengan begitu, ia berharap kajian informasi tersebut dapat menjadi penambahan informasi koleksi rumah adat tradisional yang ada di Museum NTB.

“Kami harap pemanfaatan hasil kajian ini sebagai media edukasi bagi pengunjung museum yang juga merupakan beberapa tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kajian tersebut”, harapnya.

Selanjutnya Pamong Budaya Madya Museum NTB, Bunyamin, menyampaikan bahwa kajian yang dilakukan merupakan upaya museum dalam meningkatkan informasi koleksi terkait rumah adat Sasak ‘Bale Gunungrate’.

Ia menjelaskan bahwa selama ini informasi tentang rumah adat tersebut sangat minim sehingga dari hasil penelitian tersebut pihaknya berharap agar dapat menambah informasi yang lebih lengkap sebagai tambahan informasi koleksi.

“Jadi  tidak hanya mendeskripsi bagian bagian dari rumah adat saja, tetapi juga sejarah, dan nilai budaya yang terkandung di dalamnya”, terangnya.

Sementara itu salah satu keturunan dari Jero Dulatip yang ada di kelayu, yang juga sebagai narasumber, TGH Fadlullah Abdul Latif antusias menyambut kedatangan pihak museum dalam melakukan pengkajian.

Dalam keterangannya, ia menjelaskan bahwa ‘Bale Gunungrate’ yang menjadi koleksi museum merupakan tempat tinggal istri dari Muhammad Ali, dan pada sekitar tahun 1950 bangunan tersebut dibongkar.

Selanjutnya, tambahnya, pada tahun 1978 puiug-pujung bangunan berupa tiang dan pintunya dibawa ke Museum Negeri NTB untuk dilestarikan dengan cara dipasang sesuai fungsinya yaitu ‘Bale Gunungrate’.

“Jadi rumah adat serupa pada zaman dulu sangat banyak, hanya yang menggunakan bahan kayu yang berukir tidak banyak karena yang memilikinya hanya orang-orang tertentu dari golongan menengah ke atas”, terangnya.