KabarLagi.Com— Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polres Lombok Timur mengungkap dugaan praktik pengoplosan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di salah satu gudang filial milik UD I, Kabupaten Lombok Timur. Penggerebekan ini dilakukan setelah adanya laporan masyarakat yang merasa dirugikan akibat kualitas beras SPHP 5 kg yang dibeli jauh di bawah standar.
Menindaklanjuti keluhan tersebut, Satgas Pangan langsung melakukan penyelidikan dan menemukan sekitar 110 ton beras yang diduga kuat telah dicampur antara beras medium dengan beras berkualitas rendah atau menir untuk keuntungan pribadi.
Kasat Reskrim Polres Lombok Timur, AKP I Made Yulia Darma, menyampaikan bahwa seluruh barang bukti telah diamankan. Termasuk di dalamnya sampel beras yang telah dikirim ke laboratorium untuk diuji kualitasnya. Sejumlah saksi juga telah diperiksa guna memperkuat proses penyidikan.
“Setiap praktik curang yang merugikan masyarakat, khususnya terkait kebutuhan pokok, tidak akan kami biarkan,” tegas AKP I Made Yulia Darma.
Pihak Kepolisian menegaskan bahwa manipulasi pangan merupakan tindakan berbahaya karena bukan hanya menimbulkan kerugian ekonomi bagi masyarakat, tetapi juga dapat mengganggu stabilitas pasokan dan harga beras di wilayah Lombok Timur.
Kasus ini kini tengah dikembangkan lebih lanjut oleh penyidik Polres Lombok Timur.
Sumber: Facebook Info Polda NTB