KOMUNIKASI POLITIK “Antara Pemahaman dan Realita”

0
508

Oleh Hermanton Mpd

Komunikasi politik telah menjadi fokus perhatian banyak kalangan, tidak hanya antara partai politik, politisi, akademi maupun praktisi. Bagaimana tidak dinamika politik dan komunikasi politik membuat wajah politik sarat dengan pro dan kontra. komunikasi politik bukanlah hal yang baru terjadi, misalnya sejak perang dunia pertama dan kedua, salah satu jalan keluar yang ditempuh untuk menyelesaikan ketegangan adalah melalui meja perundingan dan diselesaikan dengan peranan kegiatan diplomasi dan negosiasi untuk mencapai titik win-win Solutions. Oleh Shahreza dalam artikel Hakekat, Filsafat dan Sejarah Komunikasi Politik disebut sebagai komunikasi politik.

Membangun suatu image politik tidak dapat dilakukan tanpa adanya komunikasi politik. Barry dan Crant (1997) komunikasi dalam hal ini adalah yaitu komunikasi dyadic atau sering disebut komunikasi dua arah. proses ini tidak hanya dilakukan oleh politisi kepada masyarakat, tetapi juga dilakukan oleh patron-patron politik sebagai penggerak basis konstituen.

Karena komunikasi adalah suatu proses yang mencoba membangun pemahaman bersama akan banyak hal supaya bias presepsi dalam pemahaman politik masyarakat dapat direduksi. Firmanzah (2018) menyatakan tujuan utama komunikasi bukan sekadar memberikan data dan informasi kepada pihak lain, tetapi lebih dari itu berusaha membangun pemahaman dan keterbukaan masing-masing pihak yang terlibat dalam proses komunikasi politik. selain itu harus ada keinginan berbagi yang dilandasi ‘trust’ (saling mempercayai) di antara pihak yang terlibat dalam komunikasi tsb.

Oleh sebab itu membangun komunikasi politik yang baik dan teduh menjadi penting dalam menetralisir ketidakstabilan dinamika politik yang menjamur “Kotor” diruang-ruang media politik. Ketidakstabilan politik akan memunculkan kekacauan yang berdampak terjadinya kerusakan moral dan juga kemiskinan yang akan memunculkan perilaku sosial yang negatif.

Selamat berkontestasi