Viral! Video Kantor PII dan GPII Jakarta Dirusak Oknum Polisi, Darah Berceceran

0
1073

KABARLAGI.COM, Kantor Pelajar Islam Indonesia (PII) Menteng 58 Jakarta Pusat diobrak-abrik oleh oknum aparat kepolisian, Selasa (13/10/20).

Hal tersebut diungkapkan oleh Komandan koordinator PII Wilayah DKI Jakarta Muhammad Muis Rabbani dalam sebuah video yang beredar di sosial media.

“Saya Muhammad Muis Rabbani (Komandan koordinator PII Wilayah DKI Jakarta) ingin menginfokan kondisi kantor sekretariat PII Jakarta yang barusan saja di gerebek oleh polisi,” kata Muis dalam video tersebut.

Muis mengaku dirinya menyaksikan langsung segerombolan oknum polisi menyerbu sekretariat PII Menteng 58 Jakarta Pusat.

“Saya Muis menyaksikan sendiri tadi gerombolan oknum polisi langsung menyerbu kesini, beberapa fasilitas dihancurkan, kaca-kaca pecah,” katanya.

Muis mengatakan, pada saat penggerebekan, seluruh anggota PII yang berada dilokasi juga dibawa oleh polisi.

“Kawan-kawan kita semua yang tadinya ada disini diangkut, tidak ada yang tersedia, kemudian disini ada bercak darah, darahnya cukup lumayan banyak. Kemudian pintu didobrak,” katanya.

Melansir dari Kanigoronewsline, sejak Selasa siang (13/10/20), Sekretariat GPII dan PII di Jalan Menteng Raya No.58 Jakarta Pusat menjadi tempat parkir dan transit peserta Aksi Tolak Omnibus Law, kegiatan berjalan lancar hingga pukul 16.00. Sebelumnya, massa dari arah Tugu Tani dipaksa mundur hingga masuk ke tempat transit, hingga saat itu kondisi kembali aman.

Pukul 19.00 WIB peserta aksi mulai berangsur pulang ke tempat tinggal masing-masing, beberapa masih beristirahat di Kantor PII.

Pukul 19.40 WIB terjadi keributan di Jalan Kramat Raya, warga dan massa aksi menonton keributan dari Tugu Tani dekat sekretariat PII.

Namun, sesaat setelah itu datang pihak kepolisian dari arah Tugu Tani dan Jalan Menteng Raya. Warga dan Massa yang sedang menonton keributan pun panik lari berhamburan ke Sekretariat GPII dan PII. Melihat itu, polisi secara beringas melemparkan gas air mata ke Sekretariat.

Pada pukul 19:50 usai menembakkan gas air mata, pihak kepolisian pun masuk ke dalam kantor mendobrak dan memecahkan kaca pintu.

Perlu diketahui, di dalam kantor tidak semua berisi massa aksi, ada warga dan pengurus yang sedang berkantor, salah satunya seorang ibu beserta bayi yang baru berumur 3 bulan, beserta anak usia 2 dan 3 tahun terpapar gas air mata.

Penangkapan dan pemukulan pun mulai dilakukan oleh pihak kepolisian, beberapa pengurus ada yang luka akibat tertembak selongsong gas air mata. Usai itu warga dan pengurus serta massa aksi pun diangkut oleh pihak kepolisian.

Berdasarkan keterangan para saksi, 16 orang yang ditangkap oleh aparat kepolisian kantor PII dan GPII diantaranya sebagai berikut, Filky (GPII), Rivaldi (GPII), Ismail (GPII), Dody (GPII), Iskandar (GPII), Deny (GPII), Anja Hawari Fasya (ketua PW PII Jakarta ), Moch Syafiq Lamenele (Ketua PD PII Jakut), Miqdadul Haq (Bendum PD PII Jakut ), Khaerul Hadad (Kastaff Teritorial Koorwil Brigade PII Jakarta), Lulu Bahijah Sungkar (Kastaff Adlog Koorwil Brigade PII Jakarta), Zaenal Abidin (Kader PII Jakut), Mahmud Saadi (Kabid PPO PW PII Jakarta), Agung Hidayat (Staff KU PW PII Jakarta), Asep Saeful Rohman (PB PII) dan Zulherman (KB PII).[]