Kasus Pemukulan Terhadap Guru di Bima, JQHNU NTB Gaungkan Pentingnya Adab Terhadap Guru

0
149

Bima— Dunia pendidikan di Kabupaten Bima kembali tercoreng. Musababnya seorang guru salah satu sekolah di Kabupaten Bima menjadi korban penganiyaan yang dilakukan oleh muridnya.

Dari berbagai sumber yang berhasil dihimpun, penganiyaan tersebut diduga dilakukan lantaran sang siswa tidak diterima saat ditegur oleh salah satu guru dengan inisial S.

Atas kejadian yang sangat miris tersebut, beberapa pihak menyatakan keprihatinan. Bahkan Sekretaris JQH, NU NTB sekaligus pimpinan ponpes Darul Ifta’ Bima, Ustadz Taufan SQ, MQ angkat bicara mengenai kejadian tersebut. Ia mengatakan adab terhadap guru yaitu
mendoakan kebaikan untuk guru.

” Balaslah kebaikan dengan kebaikan pula.Tidak mengaduh di hadapan guru.
Menghormati hak guru. Duduk, bertanya, dan mendengarkan dengan baik.
Bersabar terhadap kesalahan guru,”ujarnya dalam keterangan resminya melalui media ini. Selasa (7/11/2023).

Menurutnya kejadian ini menjadi hal penting murid memiliki ada yang baik terhadap guru,Guru adalah orang tua kedua setelah orang tua yang melahirkannya.

” Barang siapa memuliakan orang alim (guru) maka ia memuliakan aku. Dan barang siapa memuliakan aku maka ia memuliakan Allah.(Hadis Nabi),”

Barang siapa menginginkan kebaikan di dunia ini, hendaklah ia mencapainya dengan ilmu. Barang siapa menginginkan kebaikan di akhirat, maka ia harus mencapainya dengan ilmu. Dan barang siapa menginginkan keduanya, hendaklah mencari ilmu (HR Thabrani).

Jadilah pendidik yang penyantun, ahli fiqih, dan ulama. Disebut pendidik apabila seseorang mendidik manusia dengan memberikan ilmu sedikit-sedikit yang lama-lama menjadi banyak (HR Bukhari).

Barang siapa memandang wajah orang alim (guru) dengan satu pandangan lalu ia merasa senang dengannya maka Allah Ta’ala menciptakan malaikat dari pandangan itu dan memohonkan ampun kepadanya sampai hari kiamat (Kitab Lubabul Hadits).