Putra Bupati Bima dan Istri Wakil  Akhirnya Tumbang di Pilkada Setelah Mendominasi Selama 20 Tahun

0
242
Dok Foto kampanye akbar Ady-Irfan

Bima – Setelah hampir dua dekade mendominasi panggung politik Kabupaten Bima, dinasti politik yang dipimpin oleh keluarga besar petahana akhirnya tumbang. Berdasarkan hasil hitung sementara, pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Ady Mahyudin dan dr. Irfan, unggul dengan perolehan suara sebesar 56,77 persen, mengalahkan paslon nomor urut 2, Yandi-Ros, yang meraih 43,23 persen. Euforia kemenangan terlihat jelas di berbagai wilayah Bima, di mana masyarakat yang selama ini merindukan perubahan merayakan keberhasilan ini sebagai tonggak baru dalam sejarah demokrasi daerah.

Paslon Ady-Irfan mengusung visi perubahan dan pemerintahan bersih yang mendapat respons positif dari masyarakat. Kampanye mereka yang mengutamakan pendekatan langsung kepada rakyat dinilai berhasil membangun kepercayaan publik, terutama di tengah rasa jenuh terhadap dominasi politik dinasti yang telah berlangsung lama. Dukungan luas datang dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari petani, nelayan, hingga generasi muda yang menginginkan kepemimpinan baru yang lebih transparan dan inklusif.

Meski belum ada pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), kemenangan Ady-Irfan telah dirayakan sebagai momentum baru bagi masyarakat Bima. Dalam keterangannya, dr. Irfan menyampaikan bahwa kemenangan ini adalah hasil perjuangan panjang masyarakat Bima untuk perubahan.

“Kemenangan ini adalah kemenangan bersama rakyat Bima,” ujar dr. Irfan.

Paslon Yandi-Ros sendiri merupakan perwakilan dari keluarga inti dinasti Bima. Yandi adalah putra dari pasangan mantan Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri, yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati. Sementara itu, Umi Ros, calon wakil bupati Yandi, adalah istri dari Wakil Bupati saat ini, H. Dahlan. Kekalahan mereka menandai berakhirnya era panjang kekuasaan keluarga yang berasal dari trah Kesultanan Bima.

Ady Mahyudin dan dr. Irfan telah berulang kali mencalonkan diri dalam Pilkada Bima, tetapi baru kali ini berhasil merebut kemenangan setelah perjuangan panjang selama bertahun-tahun. Pasangan ini dikenal gigih menawarkan visi perubahan yang selama ini dirindukan oleh rakyat Bima.

Dengan hasil ini, Ady-Irfan diperkirakan akan segera ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bima periode 2024-2029 setelah hasil resmi diumumkan oleh KPU nanti. Dukungan rakyat dan tingginya antusiasme terhadap pasangan ini menjadi sinyal bahwa masyarakat Bima menginginkan kepemimpinan yang baru dan lebih inklusif.

Perjuangan Ady-Irfan dan rakyat Bima menjadi catatan penting dalam sejarah politik daerah ini, menunjukkan bahwa dominasi politik dinasti dapat diruntuhkan melalui kekuatan suara rakyat.