KABARLAGI.COM, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Dodo Gunawan mengimbau Pemerintah Daerah (Pemda) untuk malakukan persiapan dini dalam menghadapi musim hujan 2020/2021.
Dodo menyampaikan, prakiraan BMKG wilayah-wilayah yang akan mengalami musim hujan lebih awal 2020/2021 adalah sebagian wilayah Sumatra dan Sulawesi, sebagian kecil Jawa, Kalimantan, NTB, dan NTT.
“Pemangku kepentingan harus meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini untuk wilayah-wilayah yang diprediksi akan mengalami musim hujan lebih basah dari normalnya yaitu di Sumatra, Jawa dan sebagian kecil Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua,” kata Dodo dalam siaran persnya yang diterima, Minggu (13/9/20).
Selain itu, Dodo menyampaikan perlu diwaspadai pula wilayah-wilayah yang akan mengalami awal musim hujan sama atau sedikit terlambat (10-20 hari), terutama di wilayah-wilayah sentra pangan seperti Jawa, Bali, NTB, dan Sulawesi.
“Masyarakat diharapkan dapat lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim hujan terutama di wilayah yang rentan terjadi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor,” katanya.
Dodo selanjutnya menekankan perlunya kewaspadaan dan penyiapan secara lebih dini dan optimal untuk upaya mitigasi oleh para pemangku kepentingan dan Pemerintah Daerah yang wilayahnya diprakirakan akan mengalami musim hujan lebih maju atau lebih basah.
Mitigasi tersebut kata dia dengan melakukan pengelolaan tata air yang terintegrasi dari hulu hingga hilir, antara lain dengan upaya memenuhi dan menyimpan air lebih lama ke danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya, serta penyiapan kapasitas sungai dan kanal untuk antisipasi debit air berlebih.
“Masyarakat diimbau agar terus menerus memonitor informasi terkini dari BMKG,” tandasnya.[]
