KABARLAGI.COM, Kepala Unit Pelayanan Tehnis (UPT) Pemakaman Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, Hasudungan mengatakan menyusul meningkatnya pasien Covid-19 yang meninggal, UPT-nya telah mengajukan penambahan stok peti mati.
“Iya (pengajuan tambahan). Senin (14/09) kemarin sudah ada penambahan (peti jenazah) karena stoknya sudah mau habis,” kata Kepala UPT dikonfirmasi wartawan, Rabu (16/09/20).
Hasudungan menyebut, adapun penambahan peti mati yang diterima pihaknya adalah sebanyak 25 unit.
Namun, sebanyak empat unit telah dipergunakan pada Selasa (15/09/20), lantaran ada warga yang harus dimakamkan sesuai dengan standar protokol kesehatan Covid-19.
“Kemarin kepakai empat unit, tiga untuk jenazah dari rumah sakit di Depok dan satu dari rumah sakit di Jakarta,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Hasudungan mengatakan hingga Minggu (13/09/20) ketersedian peti mati untuk jenazah pasien Covid-19 di UPT-nya telah menipis.
“Data di kami, dari 10 April sampai 13 September kemarin ada sebanyak 121 peti (jenazah) yang sudah kami keluarkan,” kata Hasudungan.
Namun demikian, Hasudungan mengatakan, dirinya belum dapat memastikan ratusan peti mati yang dikeluarkan tersebut terpakai untuk korban positif Covid-19 atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.
Sebab, menurut dia, terkait status pasien yang meninggal hanya pihak rumah sakit yang mengetahui penyebab meninggalnya. UPT pemakaman hanya menjalankan prosedur tetap (protap).
“Kami keluarkan sesuai protap. Kita nggak bisa menjustifikasi korban positif atau PDP, itu hanya pihak rumah sakit yang tahu,” jelasnya.[]