Kabarlagi.Com– Tim pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) melakukan seminar online ‘Tetap Sehat di Masa Pandemi Covid-19’.
Seminar dilaksanakan secara daring ini diketuai oleh Desak Gede Budi Krisnamurti, S.Farm, Apt., M.Biomed berkolaborasi dengan Klaster Center of e-Learning IMERI menginisiasi seminar online berjudul Tetap Sehat di Masa Pandemi COVID-19 bersama Pembicara dari Berbagai Bidang Kesehatan : SIAP, CEGAH, HADAPI, SIAGA.
Edukasi online ini menghadirkan para narasumber yang merupakan pakar dan praktisi pada bidang kedokteran herbal, kedokteran gigi, dan kedokteran forensik.
Prof Erni dalam paparannya memberikan tips sehatnya bersama keluarga. Ia menceritakan pengalamannya bersama keluarga yang biasa mengonsumsi minuman herbal secara rutin setiap hari, sebagai upaya pencegahan – bukan pengobatan. Seperti jahe yang dicacah kemudian diblender, lalu ditambahkan air jeruk nipis ataulemon, madu dan air panas.
”Selain itu, kita dapat memanfaatkan jenis tumbuhan herbal lainnya yang ada di sekitar kita, seperti meniran, bawang putih, temulawak, kunyit, lengkuas dan masih banyak lagi,” ujar Prof. Ernie, dalam keterangan pers kepada Poskota, Minggu (3/1/2021).
Selanjutnya, drg. Desak memaparkan tentang tips aman ke dokter gigi. Menurutnya, selama pandemi ini dokter gigi merupakan tempat yang paling beresiko dengan penularan sehingga pasien, sehingga sebisa mungkin menunda kunjungan. Namun jika memang mendesak perlu ke dokter gigi maka pasien harus memperhatikan klasifikasi tindakan yang memang bersifat emergensi, kemudian lakukan survei terhadap fasilitas kesehatan yang akan dikunjungi, membuat janji terlebih dahulu, dan selalu memperhatikan protokol Kesehatan. drg.
Desak juga menyampaikan solusi atau alternatif yang dapat dilakukan untuk menunda kunjungan ke dokter gigi, yaitu dengan minum obat anti nyeri, membersihkan gigi dengan baik dan teratur, menjaga makanan, kumur-kumur dengan air hangat/air garam dan lebih baik lagi kumur dengan menggunakan obat kumur yang sudah tersedia di pasaran.
Sedangkan Terakhir, dr. Mira dalam menjelaskan secara detail terkait langkah-langkah tatalaksana jenazah. Ia menjelaskan bahwa tatalaksana jenazah COVID disarankan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan karena terkait dengan limbah dan penularan infeksi.
Setiap jenazah baik itu meninggal akibat COVID-19 maupun tidak, atau akibat penyakit menular lainnya tetap harus diperlakukan secara manusiawi dan bermartabat, serta tetap harus memperhatikan sensitivitas agama, adat istiadat, dan budaya. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk melindungi keluarga, masyarakat, dan tenaga medis, bukan untuk mendiskriminasi orang yang meninggal akibat/suspek COVID-19.