Diskeswan; Inovatif, Pakan Kosentrat

0
278
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Dompu, Muhammad Abduh, M. Si//Tom

KabarLagi.com—Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Diskeswan) Kab. Dompu sedang gencar-gencarnya membuat pakan kosentrat untuk membantu masyarakat dan petani peternak Kab. Dompu demi menjaga asah peternak dalam menggapai Dompu yang Mashur, Senin, (20/5).

Program pengolahan dan pembuatan pakan kosentrat dari limbah pertanian yang dilaksanakan sejak tahun 2023 lalu oleh Diskeswa sudah dilakukan uji coba di dua desa di antaranya adalah Desa Serakapai dan Desa Madaprama Kab. Dompu. Dua desa ini pula jadi target sasaran dilaksanakan bimbingan teknis Diskeswan berkolaborasi dengan Dandim 1614 Dompu melalui TMD.

Kadis mengatakan, dengan adanya program pembuatan pakan kosentrat semacam ini, masyarakat bisa memanfaatkan limbah secara efektif. “Peternak maupun petani dapat memanfaatkan limbah pertanian yang melimpah dimana-mana, jadi tidak sulit dan tidak pusing mikirin rumput jika sudah bisa memanfaatkan potensi limbah pertanian secara efisien dan efektif,” kata Muhammad Abduh, M. Si, selaku Kadis.

Menurut Kadis, limbah-limbah pertanian berserakan dimana-mana dan masyarakat tidak tahu cara memanfaatkan limbah tersebut, oleh karena demikian, ia mendorong masyarakat melalui program yang digaungkan sejak 2023 lalu, bisa dimaksimalkan, karena menurutnya limbah pertanian tidaklah sulit. Limbah pertanian juga setelah diolah tentu memilki daya tahan yang mencapai satu tahun lamanya. Artinya untuk pakan ternak dari musim hujan menuju musim kemarau bisa teratasi dengan baik.

“Kalau sudah bisa dimanfaatkan limbah tersebut, tentu tidak susah mencari rumput, kamipun ikut senang. Kami berharap pola ternak masyarakat Dompu mau berubah, dari pola tradisional ke pola sisi intensif atau lebih modern,” tutur Kadis.

Ditempat yang sama, kepala bagian pakan Diskeswan menambahkan, bahwasanya pembuatan pakan kosentrat tidaklah sesulit yang dibayangkan, karena bahan mentahnya sudah ada semua, tinggal masyarakat mau melakukannya, dengan sama-sama belajar.

Adapun bahan baku untuk pembuatan pakan kosentrat, seperti kuda adalah katul, jagung, kedelai, mineral, sapi; jagung, katul, tepung tulang, tepung ikan, legung; (lamtoro, gamal), dengan komposisi racikan dalam bentuk formula sipakan.

“Saya menghimbau kepada masyarkat, agar sekiranya limbah jagung itu jangan dibuang, disimpan untuk dijadikan pakan ternak, karena limbah jagung tidak ada yang tidak bermanfaat, mulai dari daun, biji, kedebong jagung atau batangnya. Masayarakat bisa merubah pola pemeliharaan ternak, dari gembala ke semi intensif dengan pola pemanfaatan limbah hasil pertanian, sekam, tongkol jagung, dedaunan dll,” imbuh Sukarman, S.Pt.

Ia menambahkan, kebutuhan pakan masyarakat tidak lagi sulit jika pola yang saya maksud di atas bisa dilaksanakan, jadi pakan saat musim panas (kemarau) tidak lagi sulit, tidak lagi melepas ternaknya jauh-jauh seperti di Doroncangan, karena pakan sudah terpenuhi.

Ia mencontohkan di Jawa yang sudah lebih dulu menggeluti pengolahan pakan kosentrat. Petani yang tidak memiliki ternak namun punya pengolahan pakan, mereka akan menjual pakan kepada peternak, dengan begitu dapat membantu satu sama lain, terutama untuk mendokrak kebutuhan pakan secara mandiri dan kemandirian pakan sebagaimana target tahun 2025.