Pilkada Damai Untuk Bumi Gora Tercinta

0
117
Dok Istimewa: Dr.Firzhal Arzhi Jiwantara, SH.MH.
Dr.Firzhal Arzhi Jiwantara, SH.MH.
Dosen dan Praktisi  Universitas Muhammadiyah Mataram
Majelis Hukum Dan HAM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah NTB 2022-2027

 

Mataram–Kurang lebih 3 hari lagi akan di adakan Pilkada serentak, khususnya di Daerah NTB yang akan dilaksanakan pada Tanggal 27 November 2024 yang tentunya akan menjadi momentum penting bagi demokrasi di Indonesia khususnya di Daerah NTB.

Dalam setiap pemilihan, masyarakat di seluruh pelosok Indonesia khususnya Daerah NTB diberikan kesempatan untuk menentukan pilihannya terhadap pemimpin bagi daerah mereka yang diharapakan akan membawa perubahan dan kemajuan untuk lima tahun ke depan dengan harapan agar menjadi daerah yang lebih maju lagi.

Bahwa di tengah hiruk-pikuk persiapan politik menjelang Pilkada NTB seperti pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur dan Walikota/Bupati/Wakil Wali Kota/Wakil Bupati yang sedang berlangsung, sangat penting bagi kita khususnya masyarakat NTB untuk kembali mengingat esensi dari pemilihan umum yang dimana sebagai momentum bagi rakyat untuk menyalurkan suara mereka dengan damai, adil, dan demokratis.

Sebagai bagian dari proses demokrasi, pilkada NTB bukanlah sekadar ajang untuk memenangkan kekuasaan, tetapi juga sebuah proses pendidikan politik bagi masyarakat terkhusus di daerah NTB yang terkenal dengan pariwisata yang indah dan pariwisata halalnya.

Dengan simbol pilkada damai khususnya daerah NTB, kita dapat menunjukkan bahwa demokrasi di Indonesia semakin matang dan sejuk. Masyarakat diajak dan diharapkan untuk dapat berpartisipasi secara aktif dalam menentukan masa depan daerah khususnya daerah NTB tanpa adanya tekanan, intimidasi, atau kekerasan, politik sara, berita hoax dan politik uang.

Oleh karena itu, pilkada damai menjadi sebuah keharusan yang harus kita wujudkan bersama. Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai salah satu provinsi yang akan ikut serta dalam pilkada serentak ini, memiliki tradisi demokrasi yang kuat.

Masyarakat bumi gora (NTB) terkenal dengan pariwisata yang sangat indah yang sering kita kenal sebagai surganya para bule, budaya musyawarah dan mufakat dalam mengambil keputusan penting serta nilai-nilai adat ini harus tetap dijaga dan diimplementasikan dalam konteks politik modern.

Bahwa setiap perbedaan pandangan yang timbul dalam pilkada hendaknya tidak dijadikan alasan untuk memecah belah, tidak saling tegur antara satu sama lain melainkan menjadi bagian dari dinamika demokrasi yang sehat dan bersih.

Dalam setiap kontestasi politik, kita seringkali dihadapkan pada berbagai potensi konflik. Salah satunya munculnya persaingan ketat antara kandidat dan pendukungnya yang dapat memicu gesekan di masyarakat.

Di sinilah pentingnya peran semua pihak, baik dari aparat penegak hukum, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama/Tuan Guru, serta media massa untuk turut mengawal proses pilkada NTB agar berlangsung damai, tentram dan lancar.

Sikap netral yang sangat penting, independen, dan adil dari penyelenggara pilkada, baik KPU maupun Bawaslu, juga sangat diperlukan untuk memastikan bahwa proses ini berjalan sesuai aturan hukum yang berlaku.

Bahwa kita yakin, dengan sinergi yang baik antara pemerintah, aparat keamanan, penyelenggara pemilu, dan masyarakat khususnya daerah tercinta Provinsi NTB, kita bisa mencegah terjadinya konflik selama proses pilkada di daerah NTB.

Salah satu kunci penting untuk mewujudkan pilkada damai dan tentram adalah membangun kesadaran politik yang jujur di masyarakat khususnya daerah NTB. Masyarakat NTB harus diberi pemahaman yang baik tentang pentingnya memilih pemimpin berdasarkan visi, misi, dan program kerja yang ditawarkan, bukan sekadar karena kedekatan personal atau iming-iming materi atau politik uang yang sering disebut dengan serangan fajar.

Bahwa Pendidikan politik di NTB yang berkelanjutan perlu digalakkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat NTB dalam pilkada dengan cara sehat, bersih dan bertanggung jawab. Kita harus perlu memastikan bahwa setiap calon pemimpin yang bertarung dalam pilkada NTB berkompetisi secara sportif, tanpa melakukan praktik-praktik kotor seperti politik uang, fitnah, atau kampanye hitam yang hanya akan merusak tatanan demokrasi khususnya daerah NTB.

Para calon gubernur/wakil gubernur dan calon wali kota/wakil wali kota dan calon bupati/wakil harus mampu memberikan teladan yang baik bagi masyarakat dengan menunjukkan sikap santun, berintegritas, dan berkomitmen untuk membangun daerah NTB, bukan hanya demi kepentingan politik sesaat saja.

Kita harus mengajak seluruh elemen masyarakat NTB, khususnya generasi muda, aktif terlibat dalam proses pilkada NTB. Anak-anak muda NTB adalah agen perubahan yang sangat penting dalam pembangunan daerah NTB. Partisipasi mereka dalam politik, baik sebagai pemilih maupun penyelenggara, memberikan warna baru dalam demokrasi kita.

Di era digital saat ini, media sosial juga memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi dan membangun opini publik. Oleh karena itu kita harus bijak dalam menggunakan media sosial agar tidak menjadi alat untuk menyebarkan hoaks atau ujaran kebencian yang bisa memicu perpecahan.

Bahwa pilkada damai adalah tanggung jawab kita bersama. Pilkada bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari sebuah proses pembangunan yang panjang. Kita semua masyarakat NTB, baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam proses pilkada, harus menjaga suasana kondusif agar hasil yang dicapai benar-benar mencerminkan kehendak rakyat.

Marilah kita jadikan momen pilkada serentak khususnya daerah NTB , hari rabu tanggal 27 November 2024 momentum untuk memperkuat demokrasi di Indonesia, khususnya di NTB. Dengan pilkada damai, kita bisa mewujudkan daerah lebih maju, adil, dan sejahtera untuk semua khususnya masyarakat NTB.