KabarLagi.Com – Suasana haru menyelimuti aula Auditorium UIN Mataram saat Prof. Gazali, SH, MH menyampaikan pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar dalam bidang Hukum Administrasi Negara ke 52. Matanya berkaca-kaca ketika mengenang sosok yang selalu hadir dalam doa dan perjuangannya.
Dengan suara yang bergetar, Prof. Gazali mengenang almarhum ayahnya, H.M.Sidik.Hs, serta ibunya, Hj. Syafiah, yang kini telah berusia 80 tahun. Ia mengingat kembali momen ketika sang Rektor menyuruhnya menghadap ibunya pada saat ada masalah ketika pengajuan Guru besar. “Saya mengikuti dengan penuh takzim dan meminta doa. Doa itulah yang mempermudah jalan saya menuju Guru Besar,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Pada ksempatan tersebut semua hadiri peserta yang mengikuti acara pengukuhan Guru besar di auditorium UIN Mataram juga ikut terharu.
Dalam lanjutan pidatonya, Prof. Gazali mengangkat tema Partisipasi Masyarakat dalam Pembentukan Peraturan Daerah Berbasis Syariah. Ia menekankan pentingnya menjaring aspirasi masyarakat agar kebijakan yang lahir benar-benar mencerminkan kondisi riil dan mampu menjawab tantangan zaman. Di hadapan Rektor, Ketua Senat, Wakil Ketua Senat, serta seluruh civitas akademika UIN Mataram, ia menyampaikan apresiasi mendalam atas dukungan luar biasa yang telah diterimanya sepanjang perjalanan akademiknya.
Ia juga menaruh penghormatan mendalam kepada sang istri yang selalu setia mendampinginya dalam suka dan duka. “Kalian adalah anugerah,” ucapnya penuh cinta kepada istri dan anak-anaknya. Setiap tetesan keringat dan pengorbanan selama ini akhirnya terbayar dengan kebahagiaan yang tak ternilai.
Bagi Prof. Gazali, pengukuhan ini bukan sekadar puncak pencapaian, tetapi awal dari tanggung jawab besar. Ia berharap ilmunya dapat terus bermanfaat bagi umat dan menjadi cahaya dalam dunia akademik serta masyarakat.
Di akhir pidatonya, Prof. Gazali menatap langit dengan senyum penuh makna. “Semoga setiap langkah kita diberkahi kebaikan.” Sebuah kalimat yang bukan hanya harapan, tetapi juga cerminan perjalanan panjang yang dipenuhi perjuangan, doa, dan cinta.