Solidaritas Palestina Bergema di Wisuda UMMAT, Sejalan dengan Sikap Presiden Prabowo

0
298
Sumber akun medsos Afendi II

KabarLagi.Com–Momen langkah dan penuh makna terjadi pada Wisuda Periode ke-61 Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) tahun 2025. Salah satu wisudawan dengan penuh keberanian mengibarkan bendera Palestina di tengah prosesi wisuda. Momen tersebut diketahui setelah wisudawan tersebut membagikan aksinya di akun medsos bernama Afendi II.

Dalam status yang dibagikan, terlihat foto  bersama orang tua serta satu foto dirinya mengibarkan bendera Palestina dengan latar suasana wisuda. Dalam unggahan tersebut, ia menuliskan pesan singkat namun penuh makna: “Pray For Palestina.” Saat dikonfirmasi redaksi Kabarlagi mengenai siapa sosok dalam foto itu, ia membenarkan bahwa itu dirinya. Namun ketika ditanya lebih jauh alasan di balik aksinya, ia menjawab maaf saya lagi wisuda, nanti setelah ini saya jawab,”

Meski demikian aksi tersebut sontak menjadi sorotan dan menuai dukungan luas, karena hadir di saat rakyat Palestina masih menderita akibat penjajahan, serta bertepatan dengan pernyataan Presiden RI, Prabowo Subianto, yang menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam mendukung penuh kemerdekaan Palestina di forum-forum internasional.

Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Mataram, Dr. Erwin, yang dikonfirmasi hal tersebut menyampaikan apresiasinya atas aksi tersebut.
“Kami menghargai aksi wisudawan yang mengibarkan bendera Palestina pada Wisuda Periode ke-61 UMMAT tahun 2025,” ungkapnya. Kamis (25/09/2025).

Menurut Dr. Erwin, aksi itu tidak hanya simbolik, melainkan sarat dengan pesan moral.
“Itu adalah simbol solidaritas kemanusiaan dan keberpihakan terhadap perjuangan rakyat Palestina yang masih hidup dalam penjajahan,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa UMMAT berdiri di garda terdepan untuk mendukung ekspresi yang berangkat dari nilai kemanusiaan.
“Universitas Muhammadiyah Mataram mendukung setiap ekspresi yang lahir dari nilai kemanusiaan, keadilan, dan kepedulian global,” ujarnya.

“Semoga keberanian ini menjadi inspirasi, sekaligus doa bersama untuk kemerdekaan Palestina,” tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Rektor I UMMAT, Dr. Safril, turut menyuarakan dukungan penuh atas aksi solidaritas tersebut.
“Benar! Kebetulan isi pidato Presiden RI juga kemarin memberikan pilihan solusi dua negara sebagai win-win solution,” katanya.

Menurut Dr. Safril, dunia internasional, khususnya PBB, tidak cukup hanya memberi pengakuan formal terhadap Palestina.
“Mestinya PBB bukan hanya sekadar memberi pengakuan terhadap kemerdekaan Palestina, melainkan juga memberikan sanksi bagi Israel yang telah secara nyata melanggar hak asasi manusia,” tegasnya.

Ia mengingatkan bahwa penderitaan rakyat Palestina adalah bentuk kejahatan kemanusiaan yang tidak boleh diabaikan.
“Pembantaian yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap warga Palestina anak-anak, perempuan, dan orang tua adalah bentuk kejahatan kemanusiaan yang nyata,” ujarnya.

Namun, lanjutnya, dunia internasional tampak abai.
“PBB nampaknya tidak terlalu menggubris situasi kekacauan sosial yang disebabkan oleh tentara Israel. Bukan hanya warga sipil tak bersenjata, bahkan sejumlah relawan kemanusiaan termasuk jurnalis turut menjadi korban serangan membabi buta dari tentara Israel,” pungkasnya.

Aksi solidaritas di UMMAT ini sejalan dengan gelombang dukungan internasional. Sejumlah negara, baik di Timur Tengah, Asia, Afrika, hingga Amerika Latin, terus menyuarakan pentingnya kemerdekaan Palestina sebagai bagian dari hak asasi manusia dan prinsip keadilan global. Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, menegaskan bahwa dukungan terhadap Palestina bukan hanya isu politik luar negeri, melainkan amanah konstitusi dan wujud konsistensi bangsa dalam memperjuangkan kemerdekaan bagi seluruh bangsa yang masih terjajah.

Dengan demikian, pengibaran bendera Palestina di acara wisuda bukan sekadar simbol, melainkan wujud nyata bahwa suara solidaritas bisa lahir dari ruang-ruang akademik. UMMAT menempatkan diri sebagai bagian dari gerakan global yang percaya bahwa kemerdekaan Palestina adalah jalan menuju terciptanya perdamaian dan keadilan dunia.