UI Luncurkan S3 Kajian Stratejik dan Global, Pertama dan Satu-Satunya di Indonesia

0
361

KABARLAGI.COM, Universitas Indonesia (UI) membuka sebuah Program Studi Kajian Stratejik dan Global pada Program Doktor (S3) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG UI).

Program Doktor SKSG UI menjadi program doktor pertama dan satu-satunya dalam bidang Kajian Stratejik dan Global di Indonesia.

Menteri Riset dan Teknologi RI/Kepala BRIN Bambang P.S Brodjonegoro yang hadir saat peluncuran yang dilakukan secara virtual pada Kamis (10/9/20) menyampaikan pidato kunci.

Dalam pidatonya, Bambang menguraikan pendekatan multidisiplin yang melibatkan berbagai aktor triple helix sangat dibutuhkan dalam pemulihan ekonomi dan masyarakat.

Tentunya dalam kaitannya pada kajian stratejik dan global, yang merupakan sebuah kajian berbasis pendekatan multidisiplin, diharapkan mampu mencetak SDM unggul yang mampu berinteraksi dengan kalangan di dunia industri.

Pandemi COVID-19 kata Bambang telah menuntut warga Indonesia untuk menjalankan less contact economy dan berbagai program percepatan penanganan pandemi COVID-19.

Hyperconnectivity antar manusia yang kini terhambat sebagai bentuk social distancing, maka kegiatan ekonomi konvensional dapat diganti dengan pemanfaatan ICT.

*Demikian pula, kegiatan riset dan inovasi nasional tidak boleh terhenti. Dukungan triple helix juga sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem inovasi untuk mendorong ide inovatif yang siap dikomersialisasikan,” kata Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (11/9/20).

Sementara itu, Rektor UI melalui Sekretaris dr Agustin Kusumayati menjelaskan, pembukaan program doktoral SKSG UI ditujukan untuk menghasilkan tenaga ahli di Indonesia yang memiliki keahlian dan kemampuan dalam bidang kajian stratejik dan global.

Kajian global kata Agustin, setidaknya sejak paruh akhir abad ke-20, menunjukkan kecenderungan pesat di berbagai universitas kelas dunia.

Ia menjelaskan, bidang SKSG tampak rajin mengangkat serta mengkaji secara mendalam dan intensif masalah-masalah besar di dunia, terutama dalam bidang politik global, gender, agama, ekonomi, bisnis, kejahatan transnasional, lingkungan, diplomasi, dan kebudayaan global.

“Bahkan tak jarang terjadi titik singgung yang sulit dihindari. Maka permasalahan tersebutlah yang ditekuni dalam Kajian Stratejik dan Kajian Global,” kata Agustin.[]